Kamis, 05 Januari 2012


entah sudah berapa tokek yang saya santap, saat saya sedang menikmati hasil buruan saya, seorang teman memberitahu saya kalau tokek bisa laku jutaan rupiah bahkan sampai ratusan juta, saya tidak begitu menanggapi perkataan teman saya karena saat itu yang penting, makan saja. Suatu malam saya teringat kembali dengan kejadian terhadap ikan-ikan hias milik bapak kos saya dulu, karena masih penasaran, apa hubungannya kulit tokek dengan kematian ikan-ikan itu, kemudian saya melakukan eksperimen kecil, saya berusaha menangkap tokek pada malam hari dan langsung saya kuliti, kulitnya saya simpan dan saya keringkan keesokan harinya, pas begitu kering saya ambil ikan lele yang saya beli dari pasar, saya taruh di ember kemudian saya masukkan kulit tokek yang sudah kering tadi dan saya biarkan sampai malam, dan hasilnya pagi harinya ikan lele itu juga mati. Setelah saya meyelesaikan pendidikan saya, saya kembali ke semarang ternyata berita tentang harga tokek yang sangat fantastis semakin santer, kemudian saya mencari artikel-artikel mengenai tokek di mesin pencari di internet, ternyata banyak sekali, saya kemudian memutuskan untuk membeli tokek di salah satu pasar hewan di kota Semarang, ketika saya membeli reptil mahal dalam sejarah itu para pedagang berkata menggunakan bahasa jawa ”wis mas diingoni wae ngko nek wis gede payu atusan juta”, sudah mas di pelihara saja nanti kalau sudah besar laku ratusan juta, saya hanya menanggapi dengan jawaban nggih atau ya, yang saya tahu dari tokek adalah kulitnya mengandung racun bagi hewan lain kalau teman-teman menguliti tokek perhatikan saja darah merah tokek relatif sangat sedikit tetapi darah putih yang mendominan pada bagian perbatasan kulit dengan daging, setelah genap satu tahun saya pelihara tokek, ada dua tokek yang saya pelihara, pada mulanya saya beri makan jangkrik, akan tetapi alaminya tokek pemakan segala serangga, saya mencoba memasukan kecoa kekandang yang saya buat, kecoa langsung di makan begitu saya ulang sampai enam bulan, karena saya berpikir kalau di alam liar kulit tokek kering bila di masukkan kedalam air, maka air terkontaminasi dan membuat seluruh penghuni kolam mati, saya melakukan eksperimen yang ketiga bahkan sudah kesekian kalinya. Saya coba memisahkan tokek saya kekandang lain yang satu kekandang A dan yang satu kekandang B, kandang A selalu saya beri makan jangkrik, pertumbuhan dari reptil ini sangat signifikan saya beri vitamin saya perlakukan tokek kandang A sesuai dengan yang saya dapat dari artikel-artikel yang saya kumpulkan, tetapi tokek dalam  kandang B saya memberikan kecoa mix dengan jankrik pertumbuhannya tidak signifikan tetapi dalam hal lain yaitu enzim untuk anti bodi dalam tubuh tokek semakin kuat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar